THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 23 November 2011

Abad Pertengahan

                                                           Altar dari zaman pertengahan
 

    Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.

Pengaruh agama

    Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Notre-dame de paris, contoh arsitektur dari zaman pertengahan.
    Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis.
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah. Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.

Seni rupa

     Seni rupa, terutama arsitektur, yang menjadi puncak era ini adalah aliran Gothic. Sementara pada awalnya, gaya romanesque banyak memberi pengaru

Militer

    Pasukan pada abad pertengahan benar-benar dilatih untuk bertempur. Dengan alat-alat yang sederhana seperti pedang, panah atau tombak. Sedangkan pada pasukan yang menggunakan hewan(mis.kuda, unta) yang biasa disebut kavaleri dianggap sangat berjaya pada abad pertengahan. Tetapi era mereka pudar ketika makin banyak para pemanah (Archers) yang lebih efektif dalam pertempuran. Selain itu tentunya pasukan infantri atau pasukan yang berjalan kaki seperti ksatria berpedang (swordsman), penusuk (pikeman) dan lain-lain. Ini terjadi karena pada masa itu setiap negara masih bernetuk kerajaan, khususnya di Eropa. Pada zaman dulu belum ada tank, maka terciptalah ketapel (catapult) untuk menghancurkan kastil-kastil atau benteng pertahanan. Ada pula pelempar batu panas/berapi yang disebut Mangonel.

 


0 komentar: